KEGIATAN BERMAIN PERAN SEBAGAI TERAPI EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI UNTUK MENGATASI PERILAKU ADIKSI GAME ONLINE
Abstract
Bermain peran merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain peran (role playing) merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Tujuan bermain peran adalah membantu mengembangkan kepribadian anak usia dini, yakni dalam aspek intelektual, aspek keterampilan, aspek emosional, dan aspek sosial. Akan tetapi, mengingat dengan maraknya fenomena sosial yang terjadi di era digital ini, bermain peran pada kalangan anak usia dini sudah mulai rentan dilakukan karena anak sudah mulai terpengaruh oleh permainan yang dilakukan pada sebuah gawai yang disebut dengan game online hingga pada akhirnya mereka mengalami adiksi pada game online tersebut. Oleh karena itu, untuk mengurangi kecanduan game online terutama pada anak sejak usia dini hendaknya orang tua dapat berperan sebagai fungsi keteladanan bagi anak-anaknya. Peran tersebut dibuktikan dengan memilih permainan edukatif sebagai bentuk terapi yang bersifat memberi nilai-nilai edukasi pada anak, salah satunya yaitu kegiatan bermain peran. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi sejauh mana dampak perilaku adiksi terhadap game online di kalangan anak usia dini. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar dampak kegiatan bermain peran sebagai terapi edukatif anak usia dini dalam mengatasi perilaku adiksi terhadap game online.References
___________ (2011).Tanda-tanda Anak Kecanduan Game Online [online]. Diakses dari: http://metrotvnews.com/read/news/2011/09/27/66190/Ini-Tanda-tanda-Anak-Kecanduan-Game-Online
____________(2011). Cara Mengobati Kecanduan Game Online [Online]. Diakses dari:
http://chandzonliners.blogspot.com/2011/02/cara-mengobati-kecanduan-game-online.html
__________________ (2006).Metode Pengembangan Bahasa. Universitas Terbuka.
Bachri, S Bachtiar. (2005). Pengembangan
Kegiatan Bercerita, Teknik dan
Prosedurnya. Jakarta : Depdikbud.
Beaty. Janice J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana
Berk, L.E. (2000).Child Development. Boston: Allyn and Bacon.
Depdikbud.(1998). Permainan Tradisional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fauziddin, Mohammad. (2014). Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Gunarsa, S. Singgih (1998). Sejarah Terapi Edukatif. Diakses dari: https://konseling.bpkpenaburjakarta.or.id/sejarah-terapi-edukatif-2/
Jill, Hadfield (1986). Classroom Dynamic.Oxford University Press.
Kemendiknas. (2009). Direktorat Jendral Pendidikan Nonformal dan Informal, Permendiknas Nomor 58 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta
Masitoh, et al. (2005).Strategi Pebelajaran TK. Jakarta: Universitas terbuka
Mulyasa (2012).Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Musfiroh.( 2005). Bercerita untuk Anak Usia Dini, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional .
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran:Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit: Prenada Media Group
Suyadi dan Maulidya Ulfah (2013). Konsep Dasar Paud. Bandung; PT.Remaja Rosdakarya
Tarigan, Henry Guntur. (1987). Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Usman, Uzer (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung
Usman, Uzer (2014). Metode Bermain Peran. Bandung
Wiemer-Hastings. (2005) diakses dari http://chandzonliners.blogspot.com
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Jurnal Educhild di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0.
- Penulis setuju artikelnya dipublikasikan pada jurnal EduChild dan dipublikasi secara terbuka untuk umum
- penulis memiliki hak cipta secara penuh