Pelatihan Budidaya Jamur Tiram di Masa Transisi Covid-19 Pada Kelompok Tani Mitra Sejahtera di Kelurahan Baruga Dua Kecamatan Banggae Timur, Majene
DOI:
https://doi.org/10.30999/jpkm.v13i1.2341Keywords:
baglog, budidaya, jamur tiramAbstract
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur konsumsi yang saat ini cukup populer dan banyak digemari masyarakat karena rasanya lezat dan juga penuh kandungan nutrisi, tinggi protein, dan rendah lemak. Desa Baruga Dua merupakan salah satu Desa di Kecamatan Banggae Timur. Budidaya jamur tiram belum ada yang melakukan di desa ini, bahkan Kabupaten Majene sendiri belum dijumpai pembudidaya jamur tiram. Sehingga ini menjadi prospek yang baik untuk diajarkan kepada anggota kelompok tani Mitra Sejahtera, supaya dapat memaksimalkan lahan di sekitar pemukiman, dan juga menciptakan keanekaragaman konsumsi petani pangan, serta juga dapat menjadi peluang usaha jika mampu dikembangkan dan konsisten dalam pelaksanaannya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram dan penanaman jamur dalam baglog. Selanjutnya adalah pemeliharaan, 7 minggu setelah penanaman jamur mulai dapat dipanen. Pemanenan jamur tiram dilakukan secara bertahap, setiap hari sampai akhirnya misellium jamur yang terdapat pada baglog tersebut habis.
References
Alex, M.S. 2011. Meraih Sukses Dengan Budidaya Jamur Tiram, Jamur Merang, dan Jamur Kuping. Jakarta: Penebar Swadaya.
Basuki Rahmat. 2000. Dasar-dasar Usaha Budidaya Jamur. MAJI pblikasi. Bandung. 97 hal.
Purnamasari, Anisa. 2013. Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Sabut Kelapa (Cocos nucifera). Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hardi Soenanto, 2000. Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha, Semarang: Aneka Ilmu, (hal: 1-13).
Suwito, M. 2006. Resep Masakan Jamur dari Chef Ternama. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.