Komodifikasi Jilbab: Antara Kesalehan dan Fesyen
DOI:
https://doi.org/10.30999/lantera.v2i1.2708Keywords:
Komodifikasi Agama, Komodifikasi Jilbab, Kesalehan, FesyenAbstract
Artikel ini membahas fenomena komodifikasi jilbab, yang melibatkan transformasi jilbab dari simbol kesalehan agama menjadi elemen fesyen dan tren konsumsi. Komodifikasi jilbab merupakan hasil dari pengaruh media massa, industri mode, dan tuntutan pasar yang mempengaruhi persepsi dan praktik penggunaan jilbab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Data sekunder seperti artikel jurnal sebelumnya, buku, prosiding, dan sumber-sumber serupa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan jilbab dapat menjadi alat demonstrasi kebudayaan, menunjukkan status sosial, ekonomi, budaya, dan ideologi penggunanya. Melalui media massa dan strategi pemasaran, jilbab sering kali dikomodifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan tren konsumen. Komodifikasi jilbab juga berhubungan dengan pergeseran makna dan praktik keagamaan. Aktivitas keagamaan yang semula bersifat sakral dan teologis dapat berubah menjadi bagian dari afiliasi dan aktivitas kelas sosial. Faktor-faktor seperti fesyen, gaya hidup, dan konsumsi memainkan peran penting dalam membentuk identitas kelompok muslim kelas menengah.
References
Affiah, N. D. (2017). Islam, kepemimpinan perempuan, dan seksualitas. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Barker, C. (2005). Cultural Studies. Bentang Pustaka.
Baudrillard, J. (1998). The Consumer Society: Myths and Structures. Sage Publications.
Berger, P. L., & Luckman, T. (2013). Tafsir Sosial atas Kenyataan. In H. Basari (Penerj.), Tafsir Sosial Atas Kenyataan. LP3ES.
Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice. Cambridge University Press.
Bromley, D. G. (1995). Quasi-Religious Corporations: A new integration of religion and capitalism? 135. In R. H. Roberts (Ed.), Religion and the Transformations of Capitalism: Comparative Approaches. Routledge.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia.
El-Guindi, F. (2001). Hijab. In J. L. Esposito (Ed.), Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern (Jilid 2). Mizan.
Elanda, Y. (2019). Komodifikasi agama pada perumahan syariah di Surabaya. Al-Hikmah, 17(2), 37–54.
Esposito, J. L. (2001). Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern. Mizan.
Farhan, F. I. (2019). Komodifikasi Agama Dan Simbol Keagamaan ‘Jilbab’Di Media Online Dalam Persepsi Netizen. AT-TAHDZIB: Studi Islam Dan Muamalah, 7(1), 51–69.
Ibrahim, I. S., & Akhmad, B. A. (2014). Komunikasi dan Komodifikasi. Yayasan Obor Indonesia.
Indriani, L. D. (2023). Trajectory Konstruksi Jilbab di Indonesia: Pertarungan Beragam Kepentingan. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik, 3(1).
Juneman. (2010). Psyychology of Fesyen. LKiS.
Kitiarsa, P. (2008). Religious Commodification in Asia: Marketing Gods. Routledge.
Mernissi, F. (1994). Wanita di Dalam Islam. Pustaka.
Mosco, V. (2009). The Political Economy of Communication. SAGE Publications Ltd.
Munawar, Y. W. (2020). Sejarah jilbab di Indonesia tahun 1970-2015. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Poloma, M. M. (1984). Sosiologi Kontemporer,. Rajawali Press.
Rianto, P. (2020). Komodifikasi Budaya Pasar Mingguan di Kabupaten Magelang: Studi Kasus Pasar Kebon Watu Gede.
Shirazi, F. (2016). Brand Islam: The marketing and commodification of piety. University of Texas Press.
Sucipto, A. D. (2021). Kapitalisme dan Komodifikasi Jilbab Syar'i di Kalangan Artis Dalam Perspektif Karl Marx. Al-Munqidz: Jurnal Kajian Keislaman, 9(1), 1–14.
Wajdi, M. F. (1991). Dairat al-Ma’arif al-Qarn al-Isyrin (Jilid III). Dar Al-Ma’rifah.
Yusuf, M., Afrizal, A., & Alfiandi, B. (2022). Meta Analisis Studi Kelas Menengah Muslim di Indonesia. Indonesian Journal of Religion and Society, 4(1), 1–16.
Zailani, M. R., & Ulinnuha, R. (2023). Komodifikasi Agama sebagai Identitas Kesalehan Sosial. Jurnal Riset Agama, 3(1), 249–265.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)
Lantera Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.