Peranan Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar dalam Meningkatkan Literasi Sains Bagi Para Mahasiswa Peserta Program Pengabdian Pada Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.30999/jpkm.v10i1.925Keywords:
PHP2D, Ilmu Alamiah Dasar, literasi sains, belajar dan membelajarkan, softskill.Abstract
Salah satu permasalahan berat bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita luhurnya adalah permasalahan kebodohan dan keterbelakangan sebagai akibat dari belum tercapainya pemerataan akses, pemerataan mutu dan relevansi pendidikan bagi segenap warga negara yang tinggal tersebar di peloksok tanah air. Akibatnya Indonesia yang diharapkan menikmati bonus demografi di tahun 2020 -2030 dikhawatirkan tidak dapat menikmati momentum itu karena berbagai alasan, terutama karena gagal mempersiapkan SDM yang memiliki kualitas maupun kualifikasi yang memadai. Indonesia yang hampir 70 % penduduknya hidup di pedesaan, bahkan hidup di daerah 3T (terpencil, terdepan, tertinggal) belum memiliki akses memadai terhadap dunia pendidikan yang layak. Saat ini lulusan perguruan tinggi di Indonesia baru mencapai angka 11, 80 %, sementara mayoritas penduduk masih berpendidikan dasar (62%). Sementara itu di tengah perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat, literasi sains di Indonesia juga masih relatife rendah. Untuk itu program pengabdian pada masyarakat yang melibatkan masyarakat di pedesaan dalam berbagai bentuk memiliki kans yang tinggi untuk menjadi penggerak anak bangsa untuk meningkatkan pendidikannya khususnya literasi sainsnya, misalnya PHP2D, yang ditujukan untuk peningkatan kualitas masyarakat dari sisi penguasaan IPTEK. Bagi mahasiswa PHP2D adalah wahana untuk belajar dan membelajarkan dalam pengertian mahasiswa belajar dari masyarakat bersama masyarakat sementara itu mahaiswa diharapkan mampu membelajarkan dan memberdayakan masyarakat termasuk meningkatkan literasi sains. Agar dapat meningkatkan tingkat literasi sains masyarakat sasaran program maka mahasiswa diharapkan memiliki bekal penguasaan Sains yang memadai yang diperoleh dari proses pembelajaram IPA berkualitas dari sejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi diantaranya melalui pembelajaran Ilmu Alamiah Dasar.
References
Bhardwa, S. (2018) What are the benefits of student volunteering? Available at https://www.timeshighereducation .com/student/news/what-are-benefits-student-volunteering (27-8-2020)
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2012) Pedoman Program Hibah Bina Desa 2012 Jakarta: Ditbelmawa Kemdikbud.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2013) Pedoman Program Hibah Bina Desa 2013 Jakarta: Ditbelmawa Kemdikbud.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2014) Pedoman Program Hibah Bina Desa 2014 Jakarta: Ditbelmawa Kemdikbud.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2015) Profil PHBD 2014. Jakarta: Ditbelmawa Kemdikbud.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2015) Pedoman Program Hibah Bina Desa 2015 Jakarta: Ditbelmawa Kemdikbud.
Direktorat Kemahasiswaan (2016) Pedoman Program Hibah Bina Desa. 2016. Jakarta: Ditmawa Kemenristekdikti
Direktorat Kemahasiswaan (2017) Pedoman Program Hibah Bina Des 2017. Jakarta: Ditmawa Kemenristekdikti
Direktorat Kemahasiswaan (2018) Pedoman Program Hibah Bina Desa 2018. Jakarta: Ditmawa Kemenristekdikti
Direktorat Kemahasiswaan (2019) Pedoman Program Hibah Bina Desa 2019. Jakarta: Ditmawa Kemenristekdikti
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2020) Panduan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa. Jakarta: Ditbelmawa Kemdikbud.
Faisal and Martin,S.N. (2019)Science education in Indonesia: past, present, and future Asia-Pacific Science Education (2019) 5:4 https://doi.org/10.1186/s41029-019-0032-0
Fensham P.J. (1986) Science for All. Australia: the Association for Supervision and Curriculum Development. Monash University
Ganda(2020) Penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (kpt)..Denpasar: lembaga pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu (lp3m) universitas udayana
Government of western Australia (2014) Volunteering to Learn University Student Volunteering.Pilot: Western Australia. Australia: Volunteering to Learn Project Team 2014.
Hayat, B. & Yusuf, S. (2009). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Hinduan, A.A. et al. (2003). Meningkatkan kualitas SDM melaui pendidikan IPA. Makalah disampaikan dalam Seminar Himpunan sarjana pendidikan IPA Indonesia. Bandung:UPI
Hunaepi et al. (2014) Sains teknologi masyarakat starategi, pendekatan dan model pembelajaran. Mataram: Duta pustaka ilmu. ISBN: 978-602-70045-0-4
Kemendikbud (2019) Memperkuat kemajemukan indonesia maju untuk pemberdayaan sdm unggul. Paparan. disampaikan pada rapat kerja di Dewan Pertimbangan Presiden tanggal 3 Oktober 2019
Maknun, J. (2017) Konsep Sains dan Teknologi pada Masyarakat Tradisional di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. MIMBAR PENDIDIKAN:Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, 2(2) September 2017
Nandini, W. (2020). Indonesia minim tenaga Ahli. Paparan bersumber dari BAPPENASdan ILO.
Pratiwi, S.N. et al. (2019) Pembelajaran IPA Abad 21 dengan Literasi Sains. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) Volume 9 Nomor 1 2019 ISSN : 2089-6158
Rustaman, N.Y. (2002). “Pandangan Biologi terhadap proses berpikir dan implikasinya dalam pendidikan sains”. Pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang ilmu pendidikan Biologi pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:UPI
The American Association for the Advancement of Science (2020) Standards in Science and Technology Education Project 2061- Science for All Americans http://project2061.aaas.org/ tools /sfaa/index.html
Trowbridge, L.W. & Bybee, R.W. (1990). Becoming A Secondary School science Teacher.( fifth Ed.). Columbus: Merril Publishing Co.
Wahidin, D. (2017) Program Hibah Bina Desa dalam Kegiatan Kemahasiswaan. Paparan. Disampaikan pada kegiatan Pembekalan bagi fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Riau, Pekanbaru-Riau.
Bhardwa, S. (2018) What are the benefits of student volunteering? Available at https://www.timeshighereducation. com/student/news/what-are-benefits-student-volunteering (27-8-2020)